Puluhan Nakes RSUD Aceh Jaya Tuntut Uang Piket
marihidupsehat – Puluhan tenaga kesehatan (nakes) di RSUD Aceh Jaya melakukan aksi menuntut pembayaran uang piket yang belum diterima selama beberapa bulan terakhir. Aksi ini menimbulkan sorotan publik karena berdampak pada pelayanan rumah sakit sekaligus menjadi isu keadilan bagi tenaga medis yang bekerja di garis depan.
1. Kronologi Tuntutan
Para nakes menyatakan bahwa uang piket yang seharusnya dibayarkan setiap bulan hingga kini belum diterima. Mereka menekankan bahwa selama ini mereka tetap melaksanakan tugas, bekerja lembur, dan menghadapi risiko kesehatan, terutama di tengah kondisi pandemi dan tingginya jumlah pasien.
Kepala RSUD Aceh Jaya membenarkan adanya keterlambatan administrasi, namun menjelaskan bahwa pihak rumah sakit sedang melakukan verifikasi data dan prosedur pencairan agar pembayaran bisa segera terealisasi.
2. Jumlah Tenaga Kesehatan yang Terlibat
Sekitar 50–60 nakes terlibat dalam aksi ini, yang terdiri dari dokter, perawat, bidan, dan tenaga administrasi medis. Mereka berkumpul di depan kantor rumah sakit untuk menyampaikan tuntutan secara tertib dan meminta kejelasan jadwal pembayaran uang piket.
Selain itu, beberapa nakes menekankan pentingnya transparansi dalam administrasi keuangan rumah sakit agar hak mereka sebagai pekerja tidak terabaikan.
3. Dampak Terhadap Pelayanan Pasien
Aksi ini sempat menimbulkan kekhawatiran terkait pelayanan pasien. Pihak manajemen RSUD memastikan bahwa pelayanan tetap berjalan normal, namun beberapa pasien mengaku sempat merasakan keterlambatan layanan administrasi dan antrean lebih panjang dari biasanya.
Dampak ini menekankan pentingnya penyelesaian segera agar tenaga kesehatan tetap termotivasi dan kualitas pelayanan publik tidak terganggu.
4. Respon Manajemen dan Pemerintah Daerah
Manajemen RSUD Aceh Jaya telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Aceh Jaya untuk segera menyelesaikan masalah pembayaran. Pemerintah daerah memberikan arahan agar pembayaran uang piket dipercepat dan administrasi keuangan lebih transparan ke depannya.
Selain itu, pemerintah daerah menekankan pentingnya komunikasi yang baik antara nakes dan manajemen rumah sakit untuk mencegah kesalahpahaman dan menjaga kondisi kerja yang kondusif.
5. Harapan dan Penyelesaian
Para nakes berharap pembayaran uang piket segera dilakukan dan menjadi prioritas rumah sakit, sehingga mereka dapat fokus memberikan pelayanan terbaik kepada pasien.
Dari sisi manajemen dan pemerintah daerah, langkah-langkah percepatan pembayaran dan evaluasi administrasi diharapkan bisa menenangkan tenaga medis sekaligus mengembalikan kepercayaan publik terhadap pelayanan RSUD.
Kesimpulan
Puluhan tenaga kesehatan RSUD Aceh Jaya menuntut pembayaran uang piket yang tertunda, menyoroti hak mereka sebagai pekerja dan pentingnya administrasi yang transparan. Pihak rumah sakit dan pemerintah daerah tengah mengambil langkah untuk mempercepat pembayaran dan memastikan pelayanan pasien tetap berjalan lancar.
Kasus ini menjadi pengingat pentingnya kesejahteraan tenaga kesehatan sebagai garda terdepan pelayanan publik, serta perlunya komunikasi dan administrasi yang efektif antara nakes dan manajemen rumah sakit.

