Inilah 7 Faktor yang Membantu Lansia Tetap Aktif dan Sehat
marihidupsehat – Menjadi lansia bukan berarti harus berhenti produktif dan hanya berdiam diri di rumah. Justru, semakin bertambah usia, penting bagi seseorang untuk tetap aktif agar tubuh dan pikiran tetap sehat. Pola hidup yang tepat dapat membantu memperpanjang usia harapan hidup sekaligus menjaga kualitas hidup tetap baik.
Ada banyak faktor yang memengaruhi kesehatan lansia, mulai dari pola makan hingga hubungan sosial. Berikut adalah tujuh faktor penting yang bisa membantu lansia tetap aktif, sehat, dan bahagia.
1. Pola Makan Seimbang dan Bergizi
Nutrisi yang baik adalah kunci utama kesehatan di usia lanjut. Lansia disarankan untuk mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang, seperti sayuran, buah, biji-bijian, ikan, dan daging tanpa lemak.
Makanan kaya kalsium dan vitamin D, seperti susu rendah lemak dan sayuran hijau, juga penting untuk menjaga kepadatan tulang dan mencegah osteoporosis. Sementara itu, asupan protein dari ikan, telur, dan kacang-kacangan berfungsi mempertahankan massa otot.
2. Aktivitas Fisik Secara Teratur
Olahraga ringan hingga sedang, seperti jalan kaki, yoga, atau senam lansia, dapat membantu menjaga kesehatan jantung, mengontrol berat badan, dan meningkatkan fleksibilitas tubuh.
Aktivitas fisik juga merangsang pelepasan endorfin yang membuat suasana hati lebih baik. Rutin berolahraga minimal 30 menit sehari, 3–5 kali seminggu, sangat dianjurkan untuk lansia agar tetap aktif dan bugar.
3. Istirahat dan Tidur yang Cukup
Kualitas tidur berperan besar dalam kesehatan fisik maupun mental lansia. Kurang tidur dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, dan gangguan daya ingat.
Lansia sebaiknya tidur selama 7–8 jam setiap malam. Membiasakan tidur dan bangun di jam yang sama serta menciptakan suasana kamar yang nyaman dapat membantu menjaga pola tidur yang sehat.
4. Menjaga Kesehatan Mental
Selain tubuh, kesehatan mental juga sangat penting bagi lansia. Aktivitas seperti membaca, menulis, bermain teka-teki silang, atau belajar keterampilan baru dapat melatih otak tetap aktif.
Selain itu, meditasi dan relaksasi membantu mengurangi stres dan kecemasan. Lansia yang bahagia dan tenang cenderung memiliki daya tahan tubuh lebih baik dibandingkan mereka yang sering mengalami stres.
5. Pemeriksaan Kesehatan Rutin
Deteksi dini adalah cara terbaik untuk mencegah penyakit serius. Lansia dianjurkan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin, seperti cek tekanan darah, gula darah, kolesterol, serta kesehatan mata dan gigi.
Dengan pemeriksaan berkala, penyakit dapat dideteksi lebih awal sehingga penanganan bisa dilakukan lebih cepat dan efektif.
6. Menjaga Hubungan Sosial
Rasa kesepian bisa berdampak negatif pada kesehatan mental dan fisik lansia. Oleh karena itu, menjalin hubungan sosial dengan keluarga, teman, atau komunitas sangatlah penting.
Berpartisipasi dalam kegiatan masyarakat, menghadiri pengajian, atau mengikuti kelompok hobi dapat membantu lansia tetap berinteraksi sosial. Dukungan emosional dari lingkungan sekitar membuat mereka merasa dihargai dan tidak sendirian.
7. Hindari Kebiasaan Buruk
Kebiasaan seperti merokok, mengonsumsi alkohol berlebihan, atau sering begadang dapat mempercepat penurunan kondisi tubuh lansia. Menghentikan kebiasaan ini akan memberikan manfaat besar bagi kesehatan jangka panjang.
Sebaliknya, memperbanyak konsumsi air putih, menjaga pola makan sehat, dan rutin beraktivitas akan membuat tubuh lebih bugar dan berenergi.
Penutup
Menjadi lansia bukanlah akhir dari produktivitas dan kebahagiaan. Dengan menjaga pola makan bergizi, aktif berolahraga, cukup istirahat, merawat kesehatan mental, melakukan pemeriksaan rutin, menjalin hubungan sosial, serta menghindari kebiasaan buruk, lansia bisa tetap sehat dan aktif.
Kesehatan di usia lanjut tidak hanya berguna bagi diri sendiri, tetapi juga memberikan kebahagiaan bagi keluarga dan orang-orang di sekitarnya. Dengan penerapan tujuh faktor ini, lansia dapat menikmati masa tua dengan penuh semangat, kemandirian, dan kebahagiaan.
